Selasa, 03 April 2018

apa itu BPA

Apa itu BPA?
BPA (Bisphenol-A) merupakan sebuah senyawa kimia yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan plastik polikarbonat, yang merupakan bahan plastik yang bening dan kuat, yang banyak digunakan untuk pembuatan botol-botol minum, botol susu bayi, dan bahkan pada kepingan CD/DVD. Dalam struktur molekulnya, ikatan antar BPA pada polimer plastik tidak stabil seiring dengan waktu dan juga penggunaan. BPA ini dapat terlepas dari struktur polimer plastik. Dan biasanya, BPA ini dapat lebih mudah terlepas dari struktur polimer plastik jika terangsang panas (panas cahaya matahari, air panas, hawa panas dalam mobil).

Lalu, apakah BPA berbahaya bagi kesehatan kita? Itu semua tergantung dari seberapa besar konsentrasi BPA yang "terkirim" ke dalam tubuh kita. Ada batas toleransi yang telah ditetapkan oleh badan-badan kesehatan dunia. US Environmental Protection Agency telah menetapkan batas tolerasi intake BPA sebesar 0,05mikrogram/kgbb/hari. Kecil sekali bukan? Ketika kita memasukkan air panas ke dalam botol berBPA, tindakan tersebut akan menyumbang pelepasan BPA sebesar 0,5mikrogram/L.

BPA memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Para peneliti menemukan bahwa BPA dapat menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, pubertas lebih awal, perubahan sistem imun, mengganggu pengaturan hormon tiroid, dan masih banyak lagi. Bayangkan saja jika kita menggunakan botol dengan plastik yang mengandung senyawa BPA, ketika terkena panas, senyawa BPA itu mudah terlepas dari plastik dan akan larut dalam air minum yang berada dalam botol tersebut


sumber: http://akupedulilingkungan.blogspot.co.id/2012/07/racun-bpa-apa-itu.html

cermati jenis dan fungsi kemasan plastik

Kenali Jenis Dan Fungsi Botol/Kemasan Plastik Dari Simbol Daur Ulang Yang Tertera

image
Pic.pedulisehat
 Sejak abad ke-20, penggunaan plastik di dunia telah berkembang secara luar biasa. Tapi tahukah kamu jika botol atau kemasan plastik itu ada simbol atau kode yang membedakan jenis dan kegunaannya?? 
Pada kemasan yang terbuat dari plastik, biasanya ditemukan simbol atau kode daur ulang yang berbentuk segitiga. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Simbol daur ulang (recycle) menunjukkan jenis bahan resin yang digunakan untuk membuat materi dan lazim digambarkan sebagai angka (dari 1 sampai 7) dilingkari dengan segitiga atau loop segitiga biasa (juga dikenal sebagai Mobius loop), dengan akronim dari bahan yang digunakan, tepat di bawah segitiga.
image
Berikut ini penjelasan dari 7 angka dan simbol dalam segitiga tersebut.
1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengah segitiga serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawahnya. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah makanan dan hampir semua botol minuman lainnya.
Karakter botol jenis PET/PETE ini aman digunakan, namun direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan luntur dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Tertera logo daur ulang segitiga dengan angka 2 di tengahnya serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawahnya. Biasa digunakan untuk membuat botol plastik susu atau jus, sampo, conditioner, deterjen, pembersih, oli motor, pemutih, galon air minum isi ulang, dan lain-lain.
Botol plastik bertuliskan HDPE aman digunakan lebih dari satu kali karena botol plastik jenis HDPE ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan pada suhu tinggi serta memiliki kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Jenis ini dapat di daur ulang kembali untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dan lain-lain.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang kaku dan tahan cuaca serta paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
PVC tidak diperbolehkan digunakan sebagai bahan pembuatan tempat makanan dan minuman karena berbahaya bagi kesehatan. Bahan kimia untuk membuat botol plastik PVC diklaim bisa menyebabkan kanker dan menghasilkan polusi klorin yang sangat tinggi. Ketika digunakan, zat aditif pada botol plastik berbahan ini dapat terlepas dan membuat manusia terpapar timbal, timah, serta bahan beracun lainnya. Bahan ini dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dan lain-lain.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE di bawah segitiga. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). Biasa dipakai untuk tempat makanan, minyak sayuran, mainan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel.
Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.
5. PP (polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.
6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Namun kemasan plastik jenis PS ini sebaiknya dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bahan ini diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.
7. OTHER (Polycarbonate)
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
Menurut Kementrian Kesehatan, SAN dan ABS boleh digunakan pada kemasan makanan dan minuman. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Sedangkan PC atau nama Polycarbonate dilarang penggunaannya karena mengandung bisphenol A (BPA) yang diduga dapat menyebabkan kerusakan genetik, kanker, obesitas, diabetes, mengurangi kelangsungan hidup, dan pertumbuhan bayi ketika dilakukan tes pada hewan. 
Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati. Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A) menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.
Karena BPA berbahaya, biasanya pada kemasan botol plastik tertera “BPA free” untuk menunjukkan jika botol tersebut bebas dari BPA ini.

sumber: https://kopisruput.net/2017/11/14/kenali-jenis-dan-fungsi-botol-kemasan-plastik-dari-simbol-daur-ulang-yang-tertera/