Jumat, 26 Februari 2016

cerita Pengagum Rahasia

kelas XII? ujian praktek menunggu. kali ini gue mau ngepost karangan gue buat ujian pratek bahasa inggris judulnya "Pengagum Rahasia". tapi belum diterjemahkan ke bahasa inggris maklum sibuk banget sama tugas, tapi gue sempetin buat diposting.

Pengagum Rahasia

      Pada suatu waktu. Ketika aku menginjakan kaki di kelas sepuluh, banyak organisasi yang membuatku tertarik untuk mengikutinya. Aku sempat kebingungan memilih organisasi, namun ku putuskan untuk menjadi anggota dari kepengurusan osis. Saat itu aku tidak tahu sama sekali tentang OSIS, dan tidak tahu bagaimana caranya berorganisasi. Semuanya terasa asing bagiku. Hanya beberapa orang yang ku kenal , itu pun teman sekelas dan teman di sekolah menengah pertama.
      Kumpulan pertama calon pengurus OSIS, ada rasa malu dan gugup yang menghantui pikiranku.  Aku dan dua orang temanku datang terlebih dahulu dan  memilih duduk bersender di dinding menunggu kumpulan dimulai. Kami menunggu kumpulan dimulai sambil mengobrol. Ku perhatikan ke arah luar jendela, seorang cowok tinggi berkulit putih sedang menunggu seseorang. Dua puluh menit lebih , kumpulan belum dimulai. Ku tengok ke arah luar jendela, ternyata orang tadi masih ditempat yang sama. “ selama itu kah dia mau menunggu?” hatiku mulai bertanya. “siapa orang yang ia tunggu?” gumamku dalam hati. Ku palingkan pandanganku ke depan karena kumpulan akan dimulai. Kumpuan dibuka dengan Basmallah dan perkenalan diri dari kakak kelas pengurus osis. Tak lama kemudian masuklah seorang cowok bermata sipit dan memperkenalkan diri. Ya tuhan, ternyata dia adalah cowok yang ku perhatikan tadi,dia kakak kelasku. Kumpulan berlangsung cukup lama, aku mulai bosan dan ku perhatikan semua sudut ruangan, pandanganku terhenti ketika aku melihat seseorang tadi. Namanya Riski, dia terlihat serius memerhatikan ketua osis berbicara di depan. Sangat berbeda dengan kakak kelas yang lain, mereka acuh tak acuh dengan kumpulan tersebut.
      Ini pertama kalinya aku mengikuti organisasi disekolah. Aku adalah orang yang malas. Jika ada waktu senggang pasti ku pakai untuk tidur. Tak heran jika nilai ku hanya pas-pasan. Tapi semenjak mengikuti organisasi aku lebih sering berada di sekolah.Hari ini aku datang ke sekolah lebih awal, karena ada satu tugas rumah yang belum ku kerjakan. Namun aku lupa kelas yang ku tempati masih dipakai oleh kelas XII. Aku terpaksa mengerjakan tugas diteras. Bel berbunyi, tanda pulang sekolah. Di dalam kelas sudah tidak ada siapapun, ku putuskan untuk mengerjakan tugas di dalam kelas. Mataku yang usil melihat ke dalam kelas sebelah, ku lihat seseorang sedang serius membaca buku. Aku mulai penasaran, ternyata ka Riski yang sedang membaca buku sendirian di dalam kelas.  Aku baru tahu kalau kelas ka Riski bersebelahan dengan kelasku.

       Beberapa hari ini aku sering melihat ka Riski. Setiap kali aku melihat ka Riski, selalu ada buku yang ia pegang.Aku selalu tahu apa yang dilakukan ka Riski karena aku selalu memerhatikannya. Di sela-sela istirahat, ka Riski selalu menyempatkan diri untuk membaca.  Dan disetiap kegiatan pun tak pernah ku dengar ka Riski mengeluh, dia selalu disiplin dan tekun dalam mengerjakan sesuatu. Aku mulai kagum dengannya, padahal aku baru beberapa hari melihatnya.  Pada saat itu aku mulai suka dengan membaca. Setiap hari aku selalu belajar, waktu senggang yang sering ku pakai untuk tidur kini berganti dengan membaca. Setiap akan ulangan ka Riski selalu menyemangati adik kelasnya termasuk aku. Semakin hari aku semakin kagum dengannya, aku jadi semakin giat belajar. Aku ingin seperti ka Riski yang selalu disiplin dan tekun. Tiada hari tanpa belajar, aku ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan pada saat pengumuman juara kelas, aku sangat senang karena aku bisa menjadi juara  pertama. Ka Riski memberikan ucapan selamat padaku. Betapa senangnya aku. Sebenarnya aku ingin sekali bilang pada ka Riski bahwa selama ini aku sangat kagum padanya.  Tapi saat itu ka Riski sedang buru-buru karena akan berangkat ke Bandung. Sampai sekarang aku tak pernah lagi bertemu dengannya.“Terimakasih ka, Berkat ka Riski aku menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya”.  Dan sampai saat ini aku masih menjadi pengagum rahasianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar