Kamis, 21 November 2013

Hujan,jangan kau basahi pesawat kertas sahabatku


“Hujan, , jangan kau basahi
 pesawat kertas sahabatku”
Hujan rintik-rintik dipagi hari membasahi permukaan tanah yang kering akibat kemarau panjang kemarin.
“Alhamdulillah,,akhirnya hujan turun”ujarku dalam hati yang membuatku untuk berhenti melangkahkan sepatu
“Zis kamu belum berangkat sekolah?sudah jam setengah tujuh tuh..”sahut ibuku diruang tengah dekat dapur
“iya bu, sebentar..masih hujan”jawabku
     Hujan yang membasahi pesawat kertas mainan adikku yang ada diluar mengingatkanku pada satu pesan sahabatku ,Mala.
“Zis, jikalau musim hujan tiba.. aku minta kamu untuk membuat pesawat kertas tahan air”
“hahaha ada-ada saja.. mana ada pesawat kertas tahan air?!”
      Tak terasa hujan pun mulai reda, aku pun bangkit lalu memakai tas sambil berpamitan pada ibuku. Ditengah jalan aku terus saja penasaran atas apa maksud apa yang disampaikan Mala.(kebetulan aku saat itu berangkat dengn berjalan kaki)
Setelah sampai disekolah,tepatnya di depan pintu kelasku.tiba-tiba..
“Dor..”hentak Mala
“Wush.. Mala-Mala,,kamu ini bikin kaget saja”ujarku
“Zis,gimana tugas yang kuberikan?”tanya Mala
“Tugas yang mana?(pura-pura tidak tahu)”tambahku
“jie..elah.. udah deh pulang sekolah aku tunggu kamu dibelakang sekolah dekat taman..”
“haha.. iya sipp.. bu iya..”jawabku
     Bel masuk pun berbunyi,Mala pun langsung berlari ke kelasnya yang jaraknya lmayan jauh dari kelasku. Akupun begitu. Dalam proses belajar mengajar disekolahku terkenal dengan istilah “MOVING CLASS” tapi, dikarenakan hujan, semua tetap berada dikelasnya masing-masing. Tiga orang temanku datang menghampiriku..
“Hey kamu..Abdul Azis Kuncoro!”panggil temanku Roemsadi
“Woyy..brow ada apa?”jawabku
“Bagaimana kalau pulang sekolah kita ke rental band?”ajak temanku Mario Firdaus
“Ohh..tapi..” bantahku
“Tapi apa?ayolah,,bukankah kamu ingin jadi pemain band kelas kakap”jawab kolai aditia (Kosadi Lamati Sirait Aditia dia anak orang kaya)
“iya..iya deh”jawabku
Hujan kembali turun. Kali ini dengan isertai angin kencang,,bel pulng yang biasanya terdengar kencang kini terkalahkn oleh suara hujan. Para murid pun pulang,aku bersama ke’3 temanku pergi ke rental band menggunakan mobil kolay yang baru saja tiba. Ditengah perjalanan aku terus bernyanyi.baik lagu Indonesia Malaysia,maupu Inggris,,tapi ketika ku bernyanyi lagu dngan syair “pesawat terbangku kepadanya”milik exists aku langsung teringat Mala..iya Mala sahabatku yang mungkin sudah menunggu dalam hujan.
“Hoy..pak supir Stop!”teriakku
“Eh kamu mau kemana Zis?”tanya Roem
Aku langsung membuka pintu dan berlari menuju sekolah yang saat itu jaraknya sudah jauh kutinggalkn. Ku tebas,kulewati air hujan yang lebat basahi tubuhku. Kulihat..ku berlari ke taman tmpat dimana Mala menunggu. Ku kelilingi  taman itu, kulihat ada seseorang yang tergeletak ditengah hujan sambil memegang pesawat kertas,dan ternyata itu Mala sahabatku. Aku berlari menghampirinya,memeluknya. Kulihat catatan pesawat kertas miliknya,

“Zis, hari ini mungkin hari terakhir ku melihatmu,bermain denganmu,tolonglah kau mengerti bahwa aku harus segera prgi jauh meninggalkan dunia ini”
_Mala Jasmine Erika_

Disaat itu kusadar Mala sudah tidak bernafas lagi..
“Bodohnya diriku telah meninggalkan sahabatku,mengingkari janji,sehingga membuat sahabatku meninggal..

Karya : Diki Azis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar