“Hujan, , jangan kau basahi
pesawat kertas sahabatku”
Hujan
rintik-rintik dipagi hari membasahi permukaan tanah yang kering akibat kemarau
panjang kemarin.
“Alhamdulillah,,akhirnya
hujan turun”ujarku dalam hati yang membuatku untuk berhenti melangkahkan sepatu
“Zis kamu
belum berangkat sekolah?sudah jam setengah tujuh tuh..”sahut ibuku diruang
tengah dekat dapur
“iya bu,
sebentar..masih hujan”jawabku
Hujan yang membasahi pesawat kertas mainan
adikku yang ada diluar mengingatkanku pada satu pesan sahabatku ,Mala.
“Zis,
jikalau musim hujan tiba.. aku minta kamu untuk membuat pesawat kertas tahan
air”
“hahaha
ada-ada saja.. mana ada pesawat kertas tahan air?!”
Tak terasa hujan pun mulai reda, aku pun
bangkit lalu memakai tas sambil berpamitan pada ibuku. Ditengah jalan aku terus
saja penasaran atas apa maksud apa yang disampaikan Mala.(kebetulan aku saat
itu berangkat dengn berjalan kaki)
Setelah
sampai disekolah,tepatnya di depan pintu kelasku.tiba-tiba..
“Dor..”hentak
Mala
“Wush..
Mala-Mala,,kamu ini bikin kaget saja”ujarku
“Zis,gimana
tugas yang kuberikan?”tanya Mala
“Tugas
yang mana?(pura-pura tidak tahu)”tambahku
“jie..elah..
udah deh pulang sekolah aku tunggu kamu dibelakang sekolah dekat taman..”
“haha..
iya sipp.. bu iya..”jawabku
Bel masuk pun berbunyi,Mala pun langsung
berlari ke kelasnya yang jaraknya lmayan jauh dari kelasku. Akupun begitu.
Dalam proses belajar mengajar disekolahku terkenal dengan istilah “MOVING
CLASS” tapi, dikarenakan hujan, semua tetap berada dikelasnya masing-masing.
Tiga orang temanku datang menghampiriku..
“Hey
kamu..Abdul Azis Kuncoro!”panggil temanku Roemsadi
“Woyy..brow
ada apa?”jawabku
“Bagaimana
kalau pulang sekolah kita ke rental band?”ajak temanku Mario Firdaus
“Ohh..tapi..”
bantahku
“Tapi
apa?ayolah,,bukankah kamu ingin jadi pemain band kelas kakap”jawab kolai aditia
(Kosadi Lamati Sirait Aditia dia anak orang kaya)
“iya..iya
deh”jawabku
Hujan
kembali turun. Kali ini dengan isertai angin kencang,,bel pulng yang biasanya
terdengar kencang kini terkalahkn oleh suara hujan. Para murid pun pulang,aku
bersama ke’3 temanku pergi ke rental band menggunakan mobil kolay yang baru
saja tiba. Ditengah perjalanan aku terus bernyanyi.baik lagu Indonesia
Malaysia,maupu Inggris,,tapi ketika ku bernyanyi lagu dngan syair “pesawat
terbangku kepadanya”milik exists aku langsung teringat Mala..iya Mala sahabatku
yang mungkin sudah menunggu dalam hujan.
“Hoy..pak
supir Stop!”teriakku
“Eh kamu
mau kemana Zis?”tanya Roem
Aku
langsung membuka pintu dan berlari menuju sekolah yang saat itu jaraknya sudah
jauh kutinggalkn. Ku tebas,kulewati air hujan yang lebat basahi tubuhku.
Kulihat..ku berlari ke taman tmpat dimana Mala menunggu. Ku kelilingi taman itu, kulihat ada seseorang yang
tergeletak ditengah hujan sambil memegang pesawat kertas,dan ternyata itu Mala
sahabatku. Aku berlari menghampirinya,memeluknya. Kulihat catatan pesawat
kertas miliknya,
“Zis, hari ini mungkin hari terakhir ku melihatmu,bermain denganmu,tolonglah kau mengerti bahwa aku harus segera prgi jauh meninggalkan dunia ini”
_Mala
Jasmine Erika_
Disaat
itu kusadar Mala sudah tidak bernafas lagi..
“Bodohnya diriku telah meninggalkan
sahabatku,mengingkari janji,sehingga membuat sahabatku meninggal..
Karya : Diki Azis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar